Yogyakarta, 19 Maret 2025 – Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan agenda rutin Raboan Sharing & Perspective Sharing, sebuah diskusi mingguan yang membahas berbagai isu bioetika. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting ini menghadirkan dr. Steffi Rifasa, M.H., dosen sekaligus Kepala Divisi Bioetika dan Hukum di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Pasundan, sebagai pembicara utama. Diskusi ini dipandu oleh Nathan Agwin Khenda, Ftr, M.Bio.Et. selaku moderator.
SDGs 3
Yogyakarta, 14 Maret 2025 – Program Studi Magister Bioetika, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, menggelar audiensi dan seminar bertajuk “Sampai Di Mana Kita Wajib Mempertahankan Hidup? Bioethical Case in End Of Life dan Otonomi Kekerabatan” melalui platform Zoom. Acara ini menghadirkan akademisi untuk membahas isu-isu terkait etika dalam pengambilan keputusan di akhir kehidupan.
Seminar ini diawali dengan sesi pengenalan Program Studi Magister Bioetika UGM yang disampaikan oleh Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA selaku Ketua Program Studi Magister Bioetika. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan visi dan misi program studi yang berfokus pada pengembangan kajian bioetika di Indonesia. Selain itu, beliau juga memaparkan kurikulum pembelajaran, kegiatan akademik, serta kontribusi program studi dalam membentuk lulusan yang memiliki pemahaman etis dan mampu berkontribusi dalam pengambilan kebijakan di bidang kesehatan.
Yogyakarta, 12 Maret 2025 – Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) bersama Program Studi Magister Bioetika Universitas Gadjah Mada mengadakan webinar RABOAN. Acara ini menghadirkan Dr. dr. Prima Maharani Putri, M.H., C.Med. sebagai pembicara utama.
Dalam paparannya, dr. Prima mengangkat fenomena terkini di bidang bedah estetika yang kian marak di tengah masyarakat modern. “Penampilan sempurna kini menjadi orientasi utama dalam berkarir dan berinteraksi sosial. Operasi plastik menjadi pilihan banyak orang untuk mencapai standar kecantikan yang diidamkan,” ujarnya.
Yogyakarta, 5 Maret 2025 – Raboan Research and Perspective Sharing kembali digelar pada awal Maret 2025 dengan menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Dr. dr. Taufiq Suryadi, Sp.F (K), Dipl.BE, Guru Besar Ilmu Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal dari Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala. Acara ini berlangsung secara interaktif dengan Mahmasoni Masdar, S.Kep.Ns., M.Kep dari CBMH UGM sebagai moderator.
Pada sesi kali ini, diskusi berfokus pada pentingnya pendekatan multidisipliner dalam layanan kesehatan yang lebih beretika dan manusiawi, serta integrasi humaniora dan budaya dalam pendidikan kedokteran. Prof. Taufiq menyoroti tiga aspek utama dalam pembelajaran humaniora, yaitu:
“Belajar ilmu humaniora, mengajar secara humaniora, dan belajar dengan humaniora.”

Yogyakarta, 26 Februari 2025 – Program Studi Magister Bioetika Sekolah Pascasarjana UGM bersama Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) Universitas Gadjah Mada kembali menggelar webinar rutin Raboan Sharing & Perspective Sharing. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan menghadirkan dr. Bondan Agus Suryanto, S.E., M.A. (Dosen Fakultas Kedokteran UII dan FKKMK UGM) sebagai pembicara utama, dengan Mahmasoni Masdar, S.Kep., Ns., M.Kep bertindak sebagai moderator.

Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Program Studi Bioetika Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan Pertemuan Stakeholder dan Pengguna Lulusan yang dirangkaikan dengan Seminar “Moral Distress pada Dokter dan Tenaga Kesehatan” pada Jumat, 14 Februari 2025, pukul 08.00 WIB . Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, akademisi, serta praktisi kesehatan untuk mendiskusikan tantangan etika yang dihadapi tenaga medis dalam praktik sehari-hari.
Acara diawali dengan pembukaan dan gambaran umum agenda yang disampaikan oleh Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A. Beliau menegaskan tiga tujuan utama dari pertemuan ini, yaitu memperkenalkan Program Studi Magister Bioetika, menghimpun masukan dari stakeholder dan pengguna eksternal, serta mendiskusikan isu moral distress dalam dunia medis.

Yogyakarta, 19 Februari 2025 – Dalam rangkaian kegiatan Raboan: Research and Perspective Sharing, telah diselenggarakan diskusi bertajuk “Konsep Perintah Do Not Resuscitate (DNR) pada Pasien Terminal Bersama DPJP”. Acara ini menghadirkan dr. Lucia Pudyastuti Retraningtyas, SpA., M.Bio.Et, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, sebagai pembicara Utama. Diskusi ini dimoderatori oleh drg. Agnes Bhakti Pratiwi, MPH,Ph.D dari Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) Fakultas Kedokteran , Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK ) UGM serta UNESCO Chairs on Bioethics UGM.
Yogyakarta, 12 Februari 2025 – Raboan Perspective Sharing kembali hadir dengan diskusi yang mengangkat isu mendalam dalam bioetika bertajuk “FOR ALL HUMANITY: Toward a Culturally Sensitive Bioethics”. Acara ini menghadirkan Prof. Syafaatun Almirzanah, MA, M.Th, Ph.D, D.Min, Ketua Center for Spirituality, Science and Humanity, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai pembicara utama. Diskusi ini dimoderatori oleh dr. Galuh Dyah Fatmala dari Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM serta UNESCO Chair on Bioethics UGM.
Yogyakarta, 5 Februari 2025 – Raboan Research and Perspective Sharing kembali hadir di awal Februari dengan mengangkat topik penting terkait kedokteran dan kesehatan. Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka, dr. Noorman Herryadi, Sp.F, S.H, yang merupakan Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI serta Konsultan Forensik Etikolegal. Diskusi ini dipandu oleh Fahmi Baiquni, S.Psi., M.P.H dari Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) FK-KMK UGM.
Dalam diskusi ini, dr. Noorman Herryadi menguraikan definisi serta perbedaan antara kedokteran dan kesehatan yang sering kali menjadi sumber kerancuan di kalangan tenaga medis maupun masyarakat awam. Kedokteran bukan hanya ilmu, namun juga seni dalam memahami penyakit dan cara penyembuhannya. Narasumber menjelaskan bahwa kedokteran mencakup berbagai aspek, mulai dari prediksi penyakit, hubungan antara manusia, hingga unsur etika yang harus dipegang teguh oleh setiap dokter.
Tenaga medis dan tenaga kesehatan Indonesia merupakan salah satu garda terdepan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama pada SDGs tujuan ketiga [1]:
”Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia.”
Namun dalam menjalankan tugasnya, tenaga medis dan tenaga kesehatan sering dihadapkan pada tekanan moral (moral distress) dan dilema etis yang berpotensi mengancam kesejahteraan fisik dan mental mereka, sehingga berpengaruh ke kualitas layanan kesehatan.