Yogyakarta, 5 Februari 2025 – Raboan Research and Perspective Sharing kembali hadir di awal Februari dengan mengangkat topik penting terkait kedokteran dan kesehatan. Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka, dr. Noorman Herryadi, Sp.F, S.H, yang merupakan Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI serta Konsultan Forensik Etikolegal. Diskusi ini dipandu oleh Fahmi Baiquni, S.Psi., M.P.H dari Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) FK-KMK UGM.
Dalam diskusi ini, dr. Noorman Herryadi menguraikan definisi serta perbedaan antara kedokteran dan kesehatan yang sering kali menjadi sumber kerancuan di kalangan tenaga medis maupun masyarakat awam. Kedokteran bukan hanya ilmu, namun juga seni dalam memahami penyakit dan cara penyembuhannya. Narasumber menjelaskan bahwa kedokteran mencakup berbagai aspek, mulai dari prediksi penyakit, hubungan antara manusia, hingga unsur etika yang harus dipegang teguh oleh setiap dokter.
Dalam pemaparannya, dr. Noorman mengutip berbagai sumber, termasuk Dorland’s Medical Dictionary dan filosofi Paracelsus yang menyatakan bahwa:
“medicine is not only a science, but an art.”
Menurutnya, kedokteran tidak hanya terbatas pada aspek kuratif, tetapi juga mencakup upaya medis lainnya seperti promotif, preventif, dan rehabilitatif.
Lebih lanjut, dr. Noorman menegaskan bahwa kedokteran harus berbasis etika. Etika kedokteran berakar pada sumpah dokter dan prinsip kemanusiaan, di mana dokter diharuskan menjalankan profesinya dengan integritas tinggi.
Selain membahas kedokteran, diskusi ini juga menyoroti definisi kesehatan berdasarkan UU No. 17 Tahun 2023, yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial. Narasumber menegaskan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat.
Diskusi dalam Raboan kali ini memberikan pemahaman mendalam bahwa kedokteran dan kesehatan adalah dua hal yang saling berkaitan tetapi memiliki cakupan yang berbeda. Kedokteran berfokus pada aspek diagnosis dan pengobatan, sementara kesehatan mencakup aspek yang lebih luas, termasuk kesejahteraan sosial dan kebijakan publik.
Sebagai penutup, Raboan Research and Perspective Sharing kali ini menegaskan bahwa pemahaman yang benar tentang kedokteran dan kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Pemahaman kedokteran yang lebih luas ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being), yang menekankan pentingnya akses kesehatan yang berkualitas bagi semua orang.
Reporter: Ika Setyasari, S.Kep.Ns., M.N.Sc
Editor: Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom