Yogyakarta, 23 Januari 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan prosesi wisuda pascasarjana yang berlangsung di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Pada kesempatan istimewa ini, Program Magister Bioetika Pascasarjana UGM berhasil meluluskan dua mahasiswa, yaitu dr. Lucia Pudyastuti Retnaningtyas, Sp.A., M.Bio.Et. dan Prof. Dr. dr. Juminten Saimin, Sp.OG (K), M.Bio.Et., yang telah menyelesaikan pendidikan dengan prestasi membanggakan. Acara wisuda ini dihadiri oleh keluarga wisudawan, para dosen, serta tamu undangan. Suasana haru dan bangga terlihat di wajah para wisudawan dan keluarga mereka yang turut merayakan pencapaian tersebut.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan perjuangan akademik mereka. Kelulusan ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan karier para wisudawan. Ilmu yang telah diperoleh selama masa studi diharapkan dapat diterapkan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.
Program Magister Bioetika UGM, yang dikenal dengan fokusnya pada isu-isu etika di berbagai bidang, terus berkomitmen melahirkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global. Pada wisuda kali ini, dr. Lucia dan Prof. Juminten menjadi bukti nyata akan kualitas pendidikan yang dihadirkan oleh UGM, terutama dalam bidang bioetika yang terus berkembang.
dr. Lucia, salah satu lulusan yang baru saja diwisuda, menyampaikan rasa syukur dan harapannya setelah menyelesaikan pendidikan. “Program ini telah memberikan bekal yang sangat berarti, tidak hanya dalam hal pengetahuan akademik, tetapi juga dalam mendukung pengambilan keputusan yang etis dan lebih humanis terhadap berbagai permasalahan di di berbagai bidang terutama dunia medis dan kesehatan,” ungkapnya. Sementara itu, Prof. Juminten juga mengungkapkan apresiasinya terhadap dosen dan seluruh civitas akademika UGM yang telah memberikan dukungan selama masa studinya. “Saya berharap dapat menerapkan ilmu ini untuk membantu menciptakan kebijakan kesehatan yang berlandaskan etika dan menghormati hak asasi manusia,” katanya.
Kelulusan dari Program Magister Bioetika ini juga sejalan dengan upaya UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas). Dengan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang bioetika, UGM turut berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan kesehatan yang lebih adil, inklusif, dan berbasis etika, serta mendorong penguatan kapasitas pendidikan tinggi untuk mencetak SDM yang unggul.
Dengan keberhasilan dr. Lucia dan Prof. Juminten, Program Magister Bioetika UGM kembali membuktikan dedikasinya dalam mencetak lulusan unggul yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu memberikan solusi etis dan humanis untuk tantangan di masyarakat. UGM berharap lulusan-lulusan ini dapat terus membawa nama baik universitas di tingkat nasional maupun internasional.
Reporter : Alvira Rahmasari, S.H.G.
Editor : Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom.