Yogyakarta (19/06) – Program Studi Magister Bioetika Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Center for Bioethics and Medical Humanities Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, serta UNESCO Chair on Bioethics UGM, menggelar acara Raboan Discussion Forum. Acara kali ini mengangkat topik “Human Enhancement and Islam: Conflict or Consensus?”.
Acara yang diadakan secara daring pada hari Rabu, 19 Juni 2024 ini menghadirkan pembicara utama Nageeb Gounjaria, alumnus Program Studi Magister Bioetika UGM. Moderator dalam diskusi ini adalah Fahmi Baiquni, S.Psi., MPH, dari CBMH FKKMK UGM dan UNESCO Chair on Bioethics UGM.
Dalam paparannya, Nageeb memulai dengan memperkenalkan perbedaan antara “enhancement” dan “therapy” serta bagaimana tekonologi Human Enhancement (Peningkatan Manusia) dapat dicapai. Ia juga menjelaskan berbagai jenis teknologi Human Enhancement yang ada saat ini.
Selanjutnya, Nageeb mengupas lebih dalam mengenai aplikasi Human Enhancement dari dua sudut pandang yaitu sekuler dan Islam. Secara spesifik Nageeb menggunakan lensa humanisme sekuler dan lensa islami berdasarkan maqāsid al-Sharīʽa. Dalam analisisnya, ia menemukan tiga posisi utama dalam debat mengenai peningkatan manusia yaitu Posisi Permisif, Posisi Restriktif, dan Posisi Konservatif
Nageeb menjelaskan bahwa Posisi Permisif menganggap bahwa teknologi Human Enhancement sebagai proses yang tak terelakkan. Mereka percaya bahwa cepat atau lambat kita harus menerimanya dan menganggap peningkatan manusia baik dalam bentuk moderat maupun radikal dapat diterima. Kemudian bagi mereka di Posisi Restriktif menyadari bahwa peningkatan manusia dapat berpotensi berbahaya, namun tetap mengutamakan prinsip hukum darurat (darurah). Sedangkan bagi mereka di Posisi Konservatif secara umum melarang human enhancement dengan beberapa pengecualian.
Diskusi yang berlangsung dengan penuh antusias ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para peserta mengenai isu Human Enhancement dalam konteks Islam dan bagaimana pendekatan ini dapat membawa kita pada pemahaman yang lebih komprehensif dan bijaksana.
Penulis: Alifia