Yogyakarta, 14 Maret 2025 – Program Studi Magister Bioetika, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, menggelar audiensi dan seminar bertajuk “Sampai Di Mana Kita Wajib Mempertahankan Hidup? Bioethical Case in End Of Life dan Otonomi Kekerabatan” melalui platform Zoom. Acara ini menghadirkan akademisi untuk membahas isu-isu terkait etika dalam pengambilan keputusan di akhir kehidupan.
Seminar ini diawali dengan sesi pengenalan Program Studi Magister Bioetika UGM yang disampaikan oleh Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA selaku Ketua Program Studi Magister Bioetika. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan visi dan misi program studi yang berfokus pada pengembangan kajian bioetika di Indonesia. Selain itu, beliau juga memaparkan kurikulum pembelajaran, kegiatan akademik, serta kontribusi program studi dalam membentuk lulusan yang memiliki pemahaman etis dan mampu berkontribusi dalam pengambilan kebijakan di bidang kesehatan.
Pada sesi kedua, seminar ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Dr. CB Kusmaryanto, SCJ dan dr. Azid Nur Mahardinata, M.Bio.Et. Dr. CB Kusmaryanto, SCJ menyoroti perbedaan antara extraordinary treatment dan ordinary treatment dalam dunia medis, serta bagaimana batasan intervensi medis harus dipertimbangkan secara etis dalam konteks pasien end-of-life. dr. Azid Nur Mahardinata, M.Bio.Et membahas aspek otonomi kekerabatan dalam pengambilan keputusan akhir kehidupan, termasuk dilema antara keputusan medis dan kehendak keluarga pasien. Diskusi ini dipandu oleh moderator Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, M.SN. dan semakin menarik dengan kehadiran peserta dari berbagai institusi, termasuk fakultas kedokteran dari berbagai universitas serta rumah sakit di Indonesia.
Seminar ini juga berkontribusi dalam mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Good Health and Well-Being) dengan menyoroti pentingnya pengambilan keputusan medis yang etis untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, SDG 4 (Quality Education) melalui upaya peningkatan pemahaman akademisi dan praktisi kesehatan tentang bioetika, serta SDG 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions) dengan membahas peran etika dalam membangun sistem kesehatan yang adil dan berpihak pada hak pasien serta keluarganya. Contoh nyata yang dibahas dalam seminar ini mencakup dilema etis dalam pemberian perawatan medis pada pasien terminal, di mana keputusan mengenai intervensi medis sering kali berada di persimpangan antara prinsip beneficence (kebajikan), autonomy (otonomi pasien), dan non-maleficence (tidak merugikan pasien).
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak akademisi, praktisi, dan masyarakat umum yang memahami peran penting bioetika dalam pengambilan keputusan medis. Selain itu, audiensi ini juga menjadi ajang sosialisasi Program Studi Magister Bioetika SPs UGM dalam rangka penerimaan mahasiswa baru Semester Gasal Tahun Akademik 2025/2026.
Melalui diskusi yang kaya akan perspektif dan studi kasus nyata, kegiatan ini memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi para peserta mengenai tantangan dan solusi etis dalam dunia medis, khususnya dalam konteks end-of-life care.
Reporter : Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom
Editor : Alvira Rahmasari, SHG