Penulis
I. EDWARD KURNIA S L,
Pembimbing
Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA
Dr. CB Kusmaryanto, SCJ
Abstrak
Latar Belakang: Bioetika merupakan aspek penting dalam teori dan praktik ilmu biomedik. Bioetika berperan dalam penentuan regulasi klinik dan praktik penelitian. Resistensi antimikroba merupakan ancaman kesehatan global. Saat ini PPRA (Program Pengendalian Resistensi Antimikroba) telah terlaksana di rumah sakit. Belum ada data yang menunjukkan penggunaan Prinsip Bioetika dalam pelaksanaan PPRA. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Prinsip Bioetika yang digunakan dalam pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan metode scoping review dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan dalam lima tahap: identifikasi pertanyaan penelitian, identifikasi penelitian relevan, pemilihan literatur, pemetaan data, dan penyajian hasil secara naratif. Penelitian ini menjaring semua penelitian mengenai implementasi pengendalian resistensi antimikroba berbasis bioetika pada database Google Scholar, PubMed, Ebsco, Embase, Sciencdirect dan Proquest. Hasil: Total diperoleh 984 artikel dari enam database. Setelah proses eliminasi dengan landasan tujuan penelitian, artikel yang dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 27 artikel. Penggunaan prinsip deontologi dengan memenuhi kewajiban pada kebijakan yang berlaku telah dilaksanakan beberapa rumah sakit dan tenaga kesehatan, meskipun pada pelaksanaanya tidak sesuai dengan standar yang ada. Prinsip utilitarian dan virtue digunakan sedikit tenaga kesehatan. Kesimpulan: Prinsip Bioetika yang dipakai paling banyak dalam pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit beberapa negara adalah deontologi. Perlu disusun kebijakan pendukung PPRA yang resmi oleh pemerintah agar rumah sakit dapat menggunakannya sebagai pedoman dalam implementasi PPRA. Penggunaan prinsip bioetika deontologi, utilitarian dan virtue secara bersama merupakan bentuk paling ideal dalam pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit.