Photo by Luis Melendez on Unsplash
Penulis :
Ouve Rahadiani P,
Pembimbing :
Prof. Dra. RA. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, PhD
dr. R. Heru Prasanto., SP.PD-KGH
Abstract
Latar Belakang : Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis stadium akhir dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hemodialisis adalah terapi yang paling sering dilakukan. Hemodialisis yang dilakukan oleh pasien dapat mempertahankan kelangsungan hidup sekaligus akan mengubah pola dan kualitas hidup pasien. Mengingat beban dan dampak hidup ketika menjalani terapi hemodialisis ini sangat signifikan dan terbatas, maka hal yang sangat penting sebelum menjalani terapi ini adalah dilakukannya pengambilan keputusan bersama yang bisa bermanfaat untuk membantu pasien dan keluarga memahami diagnosis, prognosis, dan pilihan perawatan. Tujuan Penelitian : Mengetahui secara mendalam perspektif pasien gagal ginjal kronik stadium akhir tentang pengambilan keputusan bersama ketika memulai terapi hemodialisis. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian dipilih secara purposive sampling. Informan penelitian berjumlah total 15 orang yang terbagi menjadi 9 orang informan utama yaitu pasien dan 6 orang informan pendukung yaitu keluarga dan dokter. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Hasil : Dalam konteks pengambilan keputusan bersama, pasien dan keluarga dikejutkan oleh diagnosis penyakit, belum memahami dengan baik dampak yang akan mereka hadapi setelah menjalani terapi ini dan kurang persiapan untuk hidup dengan hemodialisis. Informasi yang pasien dan keluarga terima ini masih dirasakan belum cukup sehingga masih belum memahami dengan baik mengenai terapi hemodialisis dimana pemberian informasi yang lengkap ini merupakan landasan penghormatan terhadap otonomi pasien. Komunikasi dengan dokter sebelum menjalani terapi hemodialisis masih dirasa belum efektif. Kesimpulan : Pengambilan keputusan bersama dan komunikasi dokter dengan pasien masih belum efektif. Pasien dan keluarga dikejutkan oleh diagnosis penyakit, belum memahami dengan baik dampak yang akan mereka hadapi setelah menjalani terapi ini dan kurang persiapan untuk hidup dengan hemodialisis.
Link ETD: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/194091