Photo by Ashkan Forouzani on Unsplash
Penulis
ALBERT ADIPUTRA
Pembimbing
Dr. Drs. Sindung Tjahyadi, M. Hum.
Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.
Abstrak
Paham humanisme sekuler berpendapat bahwa usaha pencarian manusia atas kebenaran moral tidak bergantung pada agama atau otoritas supernatural. Keberadaan minoritas humanis sekuler dianggap tidak wajar dalam diskursus ruang publik, sehingga tertinggal dalam perumusan kebijakan sehubungan dengan bioetika di Indonesia. Penelitian bertujuan menggali pandangan dokter humanis sekuler terhadap masalah-masalah bioetika serta posisi, persepsi, dan pengetahuan dokter humanis sekuler terhadap fungsi, manfaat, dan perkembangan bioetika di Indonesia. Metode penelitian adalah kualitatif menggunakan pendekatan realisme kritis non-ideal. Populasi penelitian adalah dokter dengan perspektif humanis sekuler, dan sampel dipilih secara purposive snowball. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara terhadap 11 dokter humanis sekuler. Analisis disajikan dalam bentuk eksposisi naratif dan korelasi dengan hasil kajian literatur. Dokter humanis sekuler memiliki posisi dan sikap berbeda-beda terhadap masalah-masalah bioetika, didasari oleh klaim-klaim yang tidak seragam dalam spektrum sekulerisme. Tidak ditemukan konsensus mengenai sikap dan posisi responden terhadap aborsi elektif dan eutanasia aktif volunter. Namun ditemukan pola pandangan yang cukup konsisten pada responden terhadap teknologi yang mendukung gerakan transhumanisme. Dokter humanis sekuler tidak bersifat monolitik seperti yang digambarkan oleh narasi publik. Harapan terwujudnya sekulerisme kedokteran pada masa depan merupakan respons dokter humanis sekuler atas masalah-masalah pendidikan dan profesi kedokteran yang tidak sekuler pada masa kini.