Gelar Kelulusan
Master of Bioethics – M.Bio.Et
Prospek Masa Depan
Lulusan Program Pendidikan Magister Bioetika UGM diharapkan dapat menjadi ahli Bioetika yang memiliki sikap moral yang baik dan sikap toleran terhadap seluruh bidang keilmuan. Lulusan program pendidikan ini akan menjadi para ahli yang akan menjadi jembatan penghubung antara ilmu-ilmu hayati dan ilmu filsafat terapan sehingga dapat menjaga harkat dan martabat serta sikap toleran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melalui UU Pendidikan Kedokteran No. 20 tahun 2013, kebutuhan akan ahli Bioetika, baik setingkat Magister hingga Doktoral telah mencapai angka lebih dari 70 orang (dengan asumsi 1 orang ahli disetiap institusi). Kebutuhan ini akan terus bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah fakultas kedokteran di Indonesia. Pengelola program ini meyakini bahwa kebutuhan pendidikan Bioetika tidak hanya akan dirasakan oleh institusi pendidikan dokter saja, melainkan juga akan dirasakan oleh institusi pendidikan profesi kesehatan lainnya, baik perawat, ahli gizi, ahli kesehatan masyarakat, bidan, dan profesi kesehatan lainnya.
Jumlah institusi pendidikan profesi-profesi kesehatan tersebut sangat banyak dan terus bertambah, sehingga kebutuhan akan ahli Bioetika juga akan semakin bertambah pula.
Di luar bidang kedokteran dan kesehatan, keahlian Bioetika saat ini semakin dirasakan kepentingannya. Berbagai kasus yang terkait dengan konflik antar suku, agama, ras, bahkan Negara adalah bidang garap Bioetika yang sangat potensial. Para ahli di UGM meyakini bahwa Bioetika dapat menjadi alternatif solusi terhadap permasalahan ini.
Peluang Karir Lulusan
- Pendidik/ Dosen Bioetika
- Peneliti ahli bidang Bioetika
- Konsultan etika pelayanan kesehatan
- Konsultan di komite etik rumah sakit
- Konsultan di komite etik penelitian
- Konsultan kebijakan publik di lembaga pemerintahan