Kamis (25/05) Program Studi Magister Bioetika Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Kuliah Tamu bertemakan Analog to Genetic Engineering: How Artificial Intelligence Threatens the Political Capacity of Human Intelligence. Pada kesempatan tersebut Prodi Magister Bioetika mengundang Prof Benjamin Gregg yang merupakan dosen dan bioetikawan dari University of Texas at Austin sebagai pembicara. Sementara itu forum dimoderatori oleh Dr. C.B. Kusmaryanto, SCJ.
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid tersebut dihadiri oleh mahasiswa Prodi Bioetika, alumni, dosen pengajar dan mahasiswa Sekolah Pascasarjana. Dalam acara tersebut juga hadirĀ Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A. selaku Ketua Program Studi Magister Bioetika. Selain itu acara tersebut juga dihadiri oleh Dr. dr. Soenarto Sastrowijoto, SpTHT(K), Prof. dr. Yati S. Soenarto, Sp.A(K) Ph.D, Prof. dr. Sofia Mubarika Harjana, M.Med.Sc., Ph.D, dan Prof. Sismindari, Apt., SU., PhD.
Keberadaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) memberikan kemudahan bagi hidup manusia. Akan tetapi menurut Prof Benjamin Gregg artificial intelligence tidak dapat menggantikan kapasitas manusia dalam demokrasi dan politik. Kecerdasan Manusia (Human Intelligence) memiliki kelebihan untuk membangun hubungan sosial yang penting dalam sebuah keputusan politik. Menurut Prof Benjamin Gregg terdapat empat fitur yang dimiliki oleh kecerdasan manusia yaitu setiap manusia memiliki konsep akan diri, manusia yang berkelompok memiliki konsep mengenai kemandirian diri masing-masing, manusia memiliki makna dalam respon afektif dan sosial mereka diri mereka sendiri, dan respon afektif dan sosial dari orang lain.